Kunjungan Wisman ke Indonesia Tertinggi Sejak Pandemi, Sandiaga Uno: Hampir 15 Kali Lipat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pada Juli 2022 kunjungan wisata di Indonesia jadi tertinggi sejak pandemi Covid-19. Tembus 476 ribu wisatawan mancanegara (wisman).
Sandiaga menyebut di antaranya Australia, Singapura, Malaysia, India,Amerika Serikat. Menurutnya, peningkatan kunjungan wisman ke Indonesia hampir 40 persen.
"Dan secara akumulatif Januari hingga Juli kunjungan wisman, mencapai 1,2 juta kunjungan. Totalnya hampir 15 kali lipat," katanya dalam The Weekly Brief with Sandi Uno" (WBS) di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta, Senin (05/09/2022).
Sementara untuk transportasinya, mayoritas para wisatawan menggunakan transportasi darat, udara, maupun laut. Hal ini juga dipengaruhi dengan visa on arrival, sehingga cukup banyak wisman yang tertarik berkunjung ke Bali mencapai 2.464 ribu kunjungan pada Juli 2022, dan melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi angka yang tertinggi setelah pandemi.
Kemudian negara yang mendominasi kunjungan ke Indonesia adalah Australia, sharenya 32 persen diikuti India, Inggris hingga Amerika Serikat.
"Kunjungan wisman ke Bali 9 ribu per hari, Alhamdulillah," ujarnya.
Lalu ada 9 negara tambahan yang menjadi subjek bebas visa kunjungan wisata ke Indonesia. Di antaranya Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Vietnam dan Thailand.
Informasi ini juga dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kepala BPS Margo Yuwono, menyebut bahwa kenaikan jumlah wisman kali ini menjadi yang tertinggi sejak periode awal pandemi. Jika dibandingkan dengan Juli 2021, jumlah wisman pada Juli 2022 naik 6.396,46 persen
"Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Juli 2022 itu mencapai 477.000 kunjungan, dan ini tertinggi sejak periode awal pandemi. Jadi, ini kabar menggembirakan,"ujar Margo dalam keterangan resminya.
Ia menyebut, bahwa kenaikan jumlah wisman ini tentu menjadi angin segar bagi sektor pariwisata, karena diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi secara nasional.
"Ini penting karena wisatawan ini memberikan efek yang besar dalam perekonomian. Dengan membaiknya pariwisata, kita juga berharap bisa memberikan kontribusi pemulihan perekonomian Indonesia," katanya.
Sandiaga menyebut di antaranya Australia, Singapura, Malaysia, India,Amerika Serikat. Menurutnya, peningkatan kunjungan wisman ke Indonesia hampir 40 persen.
"Dan secara akumulatif Januari hingga Juli kunjungan wisman, mencapai 1,2 juta kunjungan. Totalnya hampir 15 kali lipat," katanya dalam The Weekly Brief with Sandi Uno" (WBS) di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta, Senin (05/09/2022).
Sementara untuk transportasinya, mayoritas para wisatawan menggunakan transportasi darat, udara, maupun laut. Hal ini juga dipengaruhi dengan visa on arrival, sehingga cukup banyak wisman yang tertarik berkunjung ke Bali mencapai 2.464 ribu kunjungan pada Juli 2022, dan melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi angka yang tertinggi setelah pandemi.
Kemudian negara yang mendominasi kunjungan ke Indonesia adalah Australia, sharenya 32 persen diikuti India, Inggris hingga Amerika Serikat.
"Kunjungan wisman ke Bali 9 ribu per hari, Alhamdulillah," ujarnya.
Lalu ada 9 negara tambahan yang menjadi subjek bebas visa kunjungan wisata ke Indonesia. Di antaranya Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Vietnam dan Thailand.
Informasi ini juga dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kepala BPS Margo Yuwono, menyebut bahwa kenaikan jumlah wisman kali ini menjadi yang tertinggi sejak periode awal pandemi. Jika dibandingkan dengan Juli 2021, jumlah wisman pada Juli 2022 naik 6.396,46 persen
"Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Juli 2022 itu mencapai 477.000 kunjungan, dan ini tertinggi sejak periode awal pandemi. Jadi, ini kabar menggembirakan,"ujar Margo dalam keterangan resminya.
Ia menyebut, bahwa kenaikan jumlah wisman ini tentu menjadi angin segar bagi sektor pariwisata, karena diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi secara nasional.
"Ini penting karena wisatawan ini memberikan efek yang besar dalam perekonomian. Dengan membaiknya pariwisata, kita juga berharap bisa memberikan kontribusi pemulihan perekonomian Indonesia," katanya.
(hri)